Motorola sangat membanggakan bahwa Moto X merupakan smartphone pertama yang dirakit di Amerika Serikat. Moto X dirakit di pabrik yang berada di Fort Worth, Texas; pabrik itu merupakan pabrik yang sebelumnya digunakan oleh Nokia. Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa perakitan smartphone bisa dilakukan di AS, karena seringkali orang menganggap bahwa perakitan smartphone di AS butuh biaya yang terlalu mahal. Sayangnya, Moto X kurang sukses di pasaran, sehingga Motorola mengumumkan akan menutup pabrik tersebut pada akhir tahun ini.
Rick Osterloh, presiden Motorola, tidak menyebutkan secara spesifik bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pabrik itu terlalu mahal. Tetapi, ia memberitahukan kepada WSJ bahwa "pasar Amerika Utara sangat sulit". Ini bisa mengacu kepada biaya menjalankan pabrik yang terlalu besar, maupun mengacu kepada Moto X yang kurang sukses di pasaran.
Pada puncaknya, pabrik tersebut pernah memiliki sampai 3800 pegawai, meski kebanyakan pegawai tersebut terikat kontrak dengan Flextronics International Ltd. Saat ini, pabrik tersebut hanya memiliki 700 pegawai yang mengerjakan perakitan Moto X. Belum ada kabar apakah pegawai akan diberikan pilihan untuk pindah. Belum ada kabar juga apa yang akan terjadi dengan perakitan Moto X.
Rick Osterloh, presiden Motorola, tidak menyebutkan secara spesifik bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pabrik itu terlalu mahal. Tetapi, ia memberitahukan kepada WSJ bahwa "pasar Amerika Utara sangat sulit". Ini bisa mengacu kepada biaya menjalankan pabrik yang terlalu besar, maupun mengacu kepada Moto X yang kurang sukses di pasaran.
Pada puncaknya, pabrik tersebut pernah memiliki sampai 3800 pegawai, meski kebanyakan pegawai tersebut terikat kontrak dengan Flextronics International Ltd. Saat ini, pabrik tersebut hanya memiliki 700 pegawai yang mengerjakan perakitan Moto X. Belum ada kabar apakah pegawai akan diberikan pilihan untuk pindah. Belum ada kabar juga apa yang akan terjadi dengan perakitan Moto X.