Perusahaan otomatisasi Festo membuat robot kanguru yang dapat menyimpan dan menggunakan energi kinetik dari gerakan melompat yang dilakukan sebelumnya. Perusahaan robotika asal Jerman tersebut mendapat inspirasi dari hewan kanguru dan menamai robot buatannya tersebut BionicKangaroo.
BionicKangaroo ini memiliki tinggi 1 meter dan berat 7kg. Tentunya robot tersebut tidak dapat bergerak selancar kanguru asli, tapi ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Setelah pengembangan selama 2 tahun, robot ini selesai dibuat menggunakan kombinasi tendon elastis, pneumatik, dan servo untuk menghasilkan gerakan melompat yang efisien dalam menggunakan energi.
Terdapat silinder pneumatik dan tendon elastis pada tiap tungkai kaki. Ketika robot ini diaktifkan, tendon bersiap dan robot itu mencondongkan tubuhkan ke depan, ini dilakukan untuk memindahkan titik beratnya. Ketika sudut untuk kecepatan yang ideal sudah dicapai, silinder pneumatik melepaskan tendon, membuat robot tersebut melompat ke udara. Servo menggerakan kaki ke depan dan mengangkat ekor agar memiliki bentuk yang aerodinamis ketika sedang di udara.
Ketika mendarat, tendon menegang lagi, mengubah energi kinetik lompatan menjadi energi yang tersimpan untuk lompatan selanjutnya. Robot tersebut dapat terus melompat menggunakan energi dari lompatan sebelumnya, seperti hewan kanguru. Robot kanguru ini tidak akan dijual secara komersil. Robot ini adalah pembuktian konsep yang mendemonstrasikan gabungan teknologi pneumatik dan electric drive.
BionicKangaroo ini memiliki tinggi 1 meter dan berat 7kg. Tentunya robot tersebut tidak dapat bergerak selancar kanguru asli, tapi ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Setelah pengembangan selama 2 tahun, robot ini selesai dibuat menggunakan kombinasi tendon elastis, pneumatik, dan servo untuk menghasilkan gerakan melompat yang efisien dalam menggunakan energi.
Terdapat silinder pneumatik dan tendon elastis pada tiap tungkai kaki. Ketika robot ini diaktifkan, tendon bersiap dan robot itu mencondongkan tubuhkan ke depan, ini dilakukan untuk memindahkan titik beratnya. Ketika sudut untuk kecepatan yang ideal sudah dicapai, silinder pneumatik melepaskan tendon, membuat robot tersebut melompat ke udara. Servo menggerakan kaki ke depan dan mengangkat ekor agar memiliki bentuk yang aerodinamis ketika sedang di udara.
Ketika mendarat, tendon menegang lagi, mengubah energi kinetik lompatan menjadi energi yang tersimpan untuk lompatan selanjutnya. Robot tersebut dapat terus melompat menggunakan energi dari lompatan sebelumnya, seperti hewan kanguru. Robot kanguru ini tidak akan dijual secara komersil. Robot ini adalah pembuktian konsep yang mendemonstrasikan gabungan teknologi pneumatik dan electric drive.